Senin, 19 Juli 2010

threatened

Kekerasan adalah ciri orang yang kehilangan akal.
Ciri orang yang tidak bisa menggunakan otaknya untuk menyelesaikan sebuah permasalahan.
Melawan kekerasan dengan kekerasan demi menegakkan kebenaran adalah cara yang aneh.
(Inger tulisan gw...."benar itu relatif")
Pertama-tama, kita harus sadar bahwa kita adalah orang yang BERAKAL dan mereka yang berlaku kekerasan adalah orang yang TIDAK MENGGUNAKAN AKAL.
Menggunakan kekerasan untuk melawan kekerasan, hanya akan memberi mereka (si tidak berakal) alasan untuk melanjutkan kekerasan kepada kita.
Orang jahat kalau ditonjok akan menggunakan tonjokan itu untuk jadi alasan menendang kita.
Kalau dia mukul lu dan lu tidak melawan, maka lu akan jadi korban. Dia akan keliatan jelas bersalah.
Kalau dia mukul lu dan lu mukul lagi, maka keduanya akan jadi orang bersalah.
Coba lu bayangin sebuah kekerasan untuk melawan ketidakadilan dalam sebuah negara.
Bayangin si pengguna kekerasan itu menang.
Bayangin seperti apa pemimpin yang dihasilkan lewat kekerasan.
Is this what you want?
A violent person as our leader?

Gw SETUJU terhadap perlawanan
Tapi....jangan salah tangkap
Gw SANGAT setuju perlawanan untuk menegakkan kebenaran
Tapi TIDAK dengan melakukan kekerasan fisik ATAUPUN verbal
Ada sedikit epilog dalam tulisan gw ini:
Ada kondisi dimana gw setuju melakukan perlawanan secara fisik
Ada kondisi dimana gw setuju untuk melepaskan pukulan dan tendangan
Kondisi itu akan gw tulis dibawah ini (Gw yakin lu bisa menginterpretasikan sendiri maksud gw...Gw harap lu bisa berpikir.........)
"Fight if your life is threatened. Do NOT fight if your ego is threatened"

Tidak ada komentar: