Selasa, 20 Juli 2010

Yang Besar Dari Gw Cuman di Bagian Dada

Hehehehe
Gw mau ngomongin pria berhati besar.
Kalau wanita yang berhati besar mungkin sudah sering kita denger ceritanya.
Mendengar 2 kisah berikut ini, gw langsung merasa....saat ini ternyata begitu banyak pria berhati besar (bukan cuman perut, jempol atau kemaluannya yang besar. Hehehehe)

Perhatikan 2 kasus berikut ini:

KASUS 1
Suami-istri orang Indonesia dengan 1 anak laki-laki pergi ke Australia dan tinggal disana karena sang suami sekolah lagi
Ketika tinggal disana, sang istri hamil dan lahirlah seorang anak perempuan cantik yang kebule-bulean
Setiap kali ditanya: "Iiiih kok bisa ya anak lu kayak orang bule?"
Sang istri selalu menjawab: "Susunya beda, airnya beda, udara dan cuacanya beda......."
Sang suami selalu percaya dengan sepenuh hati
Sampai suatu hari, secara tidak sengaja sang suami membuka email istrinya dengan seorang pria Australia
Dengan tulisan di email "Gimana kabar anak kita?" tanya si bule Australia tersebut
Akhirnya terbuka bahwa selama ini, anak perempuan bule lucu itu memang bukan anak kandung dari sang suami
Tapi sampai hari ini....keluarga itu masih berjalan seperti biasa
Nggak cerai
Sang bapak tetap menerima anak putri itu sebagaimana anaknya dan memafkan istrinya

KASUS 2
Seorang wanita berdarah Indonesia, kawin ma bule Amerika
Sang bule memboyong istrinya ke Amerika dan berkeluarga disana
Akhirnya....si istri hamil
9 bulan kemudian, di ruang operasi...sang suami bule memegang handycam untuk mendokumentasikan kelahiran anak pertamanya dari istrinya yang berdarah Indonesia
Ketika anaknya lahir.....negro alias kulit hitam
Tiba-tiba ruang operasi hening
Entah apa yang dirasakan si suami dan terutana si istri
Tapi yang gw tau, sekarang ini istrinya kembali ke Indonesia meninggalkan suami dan anaknya
Suaminya tetap dengan besar hati membesarkan anaknya yang nggak ada mirip-miripnya dengan dia

Sekarang bayangkan
Sumi-suami itu dibohongi istrinya
Dan tetap bisa menerima keadaan?????
Gw aza yang cewek.....belum tentu bisa bertahan dan bereaksi seperti itu.....
Benar-benar pria yang berhati besar
Sementara gw.....kayaknya yang besar dari gw cuman di bagian dada
Hahahaha

Senin, 19 Juli 2010

threatened

Kekerasan adalah ciri orang yang kehilangan akal.
Ciri orang yang tidak bisa menggunakan otaknya untuk menyelesaikan sebuah permasalahan.
Melawan kekerasan dengan kekerasan demi menegakkan kebenaran adalah cara yang aneh.
(Inger tulisan gw...."benar itu relatif")
Pertama-tama, kita harus sadar bahwa kita adalah orang yang BERAKAL dan mereka yang berlaku kekerasan adalah orang yang TIDAK MENGGUNAKAN AKAL.
Menggunakan kekerasan untuk melawan kekerasan, hanya akan memberi mereka (si tidak berakal) alasan untuk melanjutkan kekerasan kepada kita.
Orang jahat kalau ditonjok akan menggunakan tonjokan itu untuk jadi alasan menendang kita.
Kalau dia mukul lu dan lu tidak melawan, maka lu akan jadi korban. Dia akan keliatan jelas bersalah.
Kalau dia mukul lu dan lu mukul lagi, maka keduanya akan jadi orang bersalah.
Coba lu bayangin sebuah kekerasan untuk melawan ketidakadilan dalam sebuah negara.
Bayangin si pengguna kekerasan itu menang.
Bayangin seperti apa pemimpin yang dihasilkan lewat kekerasan.
Is this what you want?
A violent person as our leader?

Gw SETUJU terhadap perlawanan
Tapi....jangan salah tangkap
Gw SANGAT setuju perlawanan untuk menegakkan kebenaran
Tapi TIDAK dengan melakukan kekerasan fisik ATAUPUN verbal
Ada sedikit epilog dalam tulisan gw ini:
Ada kondisi dimana gw setuju melakukan perlawanan secara fisik
Ada kondisi dimana gw setuju untuk melepaskan pukulan dan tendangan
Kondisi itu akan gw tulis dibawah ini (Gw yakin lu bisa menginterpretasikan sendiri maksud gw...Gw harap lu bisa berpikir.........)
"Fight if your life is threatened. Do NOT fight if your ego is threatened"

Rabu, 07 Juli 2010

Kualitas

Kalo kita bicara tentang kota pelajar, pasti yang muncul di pikiran kita adalah Yogyakarta

Kota pelajar adalah predikat yang sejak dulu diberikan kepada Yogyakarta karena banyaknya pelajar yang ke Yogyakarta untuk menuntuk ilmu. Secara banyak kampus juga juga. Banyak mahasiswa pula. Hihihihi

Tapi belakangan ini, gw sering banget denger "Lebih penting kualitas dari pada kuantitas"

Indonesia....kalo bicara soal "kuantitas" bisa dibilang jago banget deh.

Penduduk ke-4 terbanyak di dunia, jelas pasti berhubungan erat dengan jumlah.

Jumlah pengguna facebook dan twitter tertinggi
Jumlah perkembangan pasar ponsel yang tertinggi
Jumlah pengguna sepeda motor paling tinggi
Jumlah pengkonsumsi beras tertinggi
Jumlah kepadatan penduduk tertinggi di sebuah pulau (jawa)
dan masih banyak lagi yang lain

Tapi apakah kita sudah bisa menuai "kuantitas" itu untuk ditemukan yang "berkualitas"?

"Nyari 11 pemain sepak bola terbaik daro 230juta penduduk aza....susahnya minta ampun"

Kualitas adalah sesuatu yang harus jadi perhatian.

Selasa, 06 Juli 2010

FREE isn't free

AMERICA.....
Land of free
Home of brave
But what happens when you combine FREE and BRAVE
Well.....with the absence of RESPONSIBILITY.....chaos will be happen.

Everybody is brave enough to practice their freedom
They forget that on certain times and moments, our quest for freedom will violate other's right of their own freedom.

Freedom is overrated.
Responsibility is underrated.

Every human around the world needs to understand:
You can't be happy without ever being sad
You can't turn right without ever turning left
You can't expect freedom without having responsibility to use it

Being free isn't free
You have to pay first by proving that you will be responsible

Kamu

Kamu.....tak kan pernah mendapatkan cinta
Seperti cinta yang aku berikan kepada kamu
Kamu.....tak kan pernah tau rasanya dingin
Seperti saatku berdiri di depan pintu menunggu maafmu
Kamu.....tak kan pernah melihatku menangis
Seperti seorang budak yang memohon sebuah cinta
Kamu....tak kan pernah bisa bertahan
Seperti aku bertahan dengan skap cuekmu
Kamu.....tak kan pernah tahu betapa aku memujamu
Seperti aku memuja malaikat cinta
Kamu.....suatu saat akan menyadarinya
Saat aku tak lagi ada.................................

Kamis, 01 Juli 2010

TAWA

Secara anatomis: tertawa merupakan luapan perasaan gembira yang berlebihan dan meluapkannya dalam sesaat.
Secara moral: tertawa merupakan hal terbaik di samping sepuluh perintah Allah.
Pertimbangan teoritis: tertawa dapat menepis semua logika yang ada.
Secara humor: tertawa merupakan kembang api jiwa.
Jika seseorang tidak dapat tertawa, berarti ada sesuatu yang salah ketika ia diciptakan.
Tawa yang sejati merupakan jendela jiwa, pintu hati.
Tertawalah setiap kali kamu mempunyai kesempatan.
Tetapi jangan tertawa jika kamu tidak suka untuk melakukannya.
Tidak ada sesuatu yang sejati di dunia ini...seperti suatu tawa yang tulus dan bermakna.
Tidak ada sesuatu yang lebih palsu...daripada suatu tawa yang dibuat-buat.